BPMA Upayakan Pencarian Cadangan Migas Baru di Pantai Barat-Selatan Aceh

Kepala BPMA Nasri Djalal saat memberikan paparan dalam seminar "Akselerasi Pengembangan Sektor Migas dan Pertambangan Aceh: Menuju Tata Kelola Berkelanjutan dan Kesejahteraan Masyarakat" di Banda Aceh, Sabtu (21/6/2025). 

Banda Aceh, OG Indonesia -- Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Nasri Djalal mengungkapkan masih banyak potensi migas di Aceh yang perlu dikembangkan. Karena itu BPMA terus melakukan upaya dalam melakukan pencarian cadangan migas baru di Pantai Barat-Selatan Aceh, serta berkolaborasi dengan SKK Migas terkait penemuan cadangan Migas di South Andaman oleh Mubadala.

“Saat ini Blok ONWA dan OSWA dengan Operator Conrad Asia sedang mempersiapkan rencana Seismik 3D di Blok tersebut. Hal ini akan membuka peluang industri berbasis migas di kawasan Barat-Selatan,” kata Nasri dalam seminar bertema "Akselerasi Pengembangan Sektor Migas dan Pertambangan Aceh: Menuju Tata Kelola Berkelanjutan dan Kesejahteraan Masyarakat" di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Aceh, pada Sabtu (21/6/2025).

Seminar ini diselenggarakan oleh Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Aceh dan didukung oleh BPMA bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Pema Global Energi dan PT Medco E&P Malaka. 

Nasri lebih lanjut menyampaikan bahwa penemuan cadangan migas di South Andaman oleh Mubadala juga perlu dimanfaatkan untuk kepentingan Aceh karena ada bagian Dana Bagi Hasil Migas Pemerintah Aceh sebesar 30% di Blok South Andaman yang letaknya di atas 12 mil lepas pantai Aceh.

Pada akhir seminar tersebut dilakukan pembacaan rekomendasi seminar yang memuat 14 butir rekomendasi. Menurut Ketua Pemuda ICMI Aceh, Muhammad Yasar, rekomendasi itu secepatnya akan diserahkan kepada Gubernur Aceh, Ketua DPRA, Ketua Bappeda Aceh, Dinas ESDM Aceh, BPMA, perusahaan KKKS di wilayah kerja Aceh, dan pihak terkait lainnya.

“Empat belas butir rekomendasi ini sudah sangat representasif. Kita harapkan dapat menjadi pertimbangan dan pedoman bagi para pihak dalam tata kelola migas dan pertambangan yang berkelanjutan serta dapat pula menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat Aceh,” demikian Muhammad Yasar. RH