Jakarta, OG Indonesia -- Empat pulau di sisi barat Pulau Sumatra yaitu Pulau Panjang, Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek, belakangan menyita perhatian publik karena jadi obyek sengketa antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara. Apalagi wilayah empat pulau tersebut dikabarkan memiliki sumber daya migas cukup besar.
Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Nasri Djalal menerangkan, memang empat pulau tersebut lokasinya berdekatan dengan wilayah eksplorasi migas yang dikerjakan Conrad Asia Energy di Wilayah Kerja Offshore West Aceh (WK OSWA) atau Blok Singkil.
"Secara umum, keempat pulau tersebut berdekatan dengan Wilayah Kerja Offshore West Aceh," ucap Nasri seperti dikutip dari Antara, Sabtu (14/6/2025). Kendati berdekatan, Nasri menerangkan, keempat pulau tersebut tidak termasuk ke dalam WK OSWA yang berada dalam kewenangan BPMA.
Terkait potensi sumber daya migas di daerah tersebut, Nasri menjelaskan bahwa sejauh ini dari empat pulau tersebut belum terdapat cakupan data seismik sehingga proses evaluasi potensi migas dari wilayah tersebut masih belum bisa dipastikan secara komprehensif.
Hal senada juga disampaikan Marzuki Daham, Kepala BPMA pertama yang memimpin BPMA pada periode 2016-2018. "Setahu saya di bagian sebelah situ Pulau Sumatra belum pernah ada yang temukan migas, yang eksplorasi migas ke situ pun nggak pernah terdengar," ucap Marzuki kepada OG Indonesia, Minggu (15/6/2025).
Kendati demikian menururutnya bukan berarti kawasan tersebut tidak menyimpan potensi migas.
"Ibarat dunia nelayan, tidak ada yang berani bilang di laut tidak ada ikan walaupun tadi pagi kita lihat nelayan pulang tidak bawa ikan. Melainkan besok pagi nelayan itu ke laut lagi mencari ikan karena mereka yakin di laut ada ikan," jelasnya.
Marzuki melanjutkan, dalam mencari ikan, para nelayan tentunya akan memilih tempat mencari ikan yang tidak sembarangan di lautan luas.
"Mereka pasti akan memilih tempat mencari ikan di tempat yang biasanya nelayan lain sering dapat ikan," urainya. "Nah mungkin itu sebabnya di bagian sisi selatan pulau Sumatra kurang sekali minat perusahaan migas eksplorasi di sana," terangnya seraya merujuk kawasan sisi barat sampai selatan Sumatra yang masih minim eksplorasi migas.
Untuk mengetahui potensi migas di kawasan tersebut, menurut Marzuki masih perlu dilakukan kegiatan seismik sampai eksplorasi untuk membuktikannya. "Sekarang ini tidak ada yang bisa memastikan tidak adanya potensi migas di situ sebelum ada yang eksplorasi/seismik/data processing, lalu drilling untuk pembuktian ada atau tidak adanya migas," pungkasnya. RH
