Rumah Penyu Pulau Rambut, Harapan Penyu Sisik Keluar dari Kepunahan

Pelepasliaran tukik penyu sisik oleh PHE ONWJ bersama mitra di Suaka Margasatwa Pulau Rambut di Kepulauan Seribu, sebagai bagian dari upaya program konservasi Rumah Penyu.

Jakarta, OG Indonesia --
Berjuang untuk melawan kepunahan, penyu sisik (Eretmochelys imbricata) kini punya harapan baru. Penyu sisik, salah satu dari enam jenis penyu yang hidup di perairan Indonesia, dikenal memiliki nilai ekonomis tinggi karena bagian karapasnya (bekko) kerap dimanfaatkan sebagai bahan perhiasan dan kerajinan rumah tangga. Sayangnya, pemanfaatan yang tidak terkendali ini justru mengancam kelestariannya. Hal ini ditandai dengan penurunan populasi penyu sisik di habitat aslinya.

Sebagai bentuk komitmen untuk menjaga keanekaragaman hayati, upaya konservasi penyu sisik terus dilakukan. Salah satunya melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jakarta dan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, yang ditandatangani pada 28 Juli 2023. 

Pascapembangunan Rumah Penyu, yang menjadi bagian dari kerja sama tersebut, Suaka Margasatwa Pulau Rambut di Kepulauan Seribu kini menjelma menjadi benteng konservasi semi alami yang berhasil menghidupkan kembali ekosistem penyu. Rumah Penyu hadir dengan sistem penetasan semi alami yang lebih aman dan dilengkapi sarana pendukung, seperti bak pemeliharaan, fasilitas kamera televisi sirkuit tertutup (CCTV), dan panel surya untuk memastikan keberlangsungan konservasi secara berkelanjutan.

Sepanjang periode Januari hingga Desember 2024, Rumah Penyu mencatat keberhasilan menyelamatkan 318 butir telur penyu, dan pelepasliaran 142 tukik. Angka ini menjadi capaian signifikan, mengingat sebelumnya lebih dari 76 persen sarang penyu terancam oleh predator seperti biawak, burung pantai, dan fenomena alam air pasang. 

Tak hanya berfokus pada upaya penyelamatan, program pelestarian penyu sisik ini juga melibatkan masyarakat melalui berbagai kegiatan kampanye dan pelatihan konservasi. Lebih dari 60 orang dari komunitas lokal, staf, hingga mitra konservasi telah berpartisipasi aktif, menjadikan Rumah Penyu sebagai pusat edukasi dan pembelajaran lingkungan hidup yang inklusif.

“Keberadaan Rumah Penyu merupakan wujud dari representasi nyata dari komitmen jangka panjang PHE ONWJ dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut Indonesia. Kami percaya bahwa industri energi tidak hanya memiliki peran dalam memenuhi kebutuhan energi nasional, tetapi juga bertanggung jawab dalam memastikan kelestarian sumber daya alam bagi generasi mendatang,” ujar R. Ery Ridwan, Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ.

Bagi PHE ONWJ, keberhasilan ini menjadi simbol kuat bahwa praktik industri migas dapat berjalan berdampingan dengan pelestarian alam. Rumah Penyu kini tidak hanya berperan sebagai infrastruktur konservasi, tetapi juga wujud nyata sinergi antara korporasi, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga si “penjaga laut” dari kepunahan. RH


Rumah Penyu Pulau Rambut, Harapan Penyu Sisik Keluar dari Kepunahan Rumah Penyu Pulau Rambut, Harapan Penyu Sisik Keluar dari Kepunahan Reviewed by Ridwan Harahap on Kamis, Juni 05, 2025 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.