Jakarta, OG Indonesia -- Sinar matahari pagi menyapu pasir putih dan riak laut di Pulau Kelapa, kepulauan Seribu. Senyum anak-anak menyambut tim relawan dan tenaga medis yang datang membawa semangat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat pesisir.
Di pulau kecil yang berjarak sekitar 90 menit perjalanan laut dari Jakarta ini, berbagai tantangan kesehatan masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Mulai dari minimnya edukasi gizi, akses layanan medis yang terbatas, hingga kurangnya kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan untuk mendukung kesejahteraan keluarga.
Tergerak untuk meningkatkan kualias kesehatan warga, khususnya anak-anak, PT Pertamina Hulu Energi OSES bersama Persatuan Wanita Patra (PWP) Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PertaLife Insurance menyelenggarakan kegiatan “Penguatan Pola Hidup Bersih dan Sehat dan Gizi Anak”, Senin (16/6/2025) di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Nyiur Melambai dan SDN 01 Pulau Kelapa.
Kolaborasi ini menghadirkan pendekatan yang menyeluruh dan saling melengkapi. PHE OSES, melalui program unggulan Seribu Asa, menghadirkan kelas berbasis Montessori, sebagai bentuk stimulasi dini untuk mendukung perkembangan anak secara holistik.
PWP berkontribusi melalui kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi bagi anak-anak usia sekolah, sebagai bagian dari upaya membiasakan perilaku hidup sehat dan bersih sejak dini.
Sementara PertaLife Insurance berpartisipasi dalam sosialisasi edukasi literasi finansial keluarga, yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan ekonomi rumah tangga untuk mendukung pola hidup sehat.
Sebanyak 130 peserta yang terdiri dari ibu hamil, ibu dengan balita, serta anak-anak sekolah dasar mengikuti rangkaian kegiatan ini. Para peserta juga menerima paket nutrisi bergizi sebagai bentuk dukungan langsung terhadap peningkatan kesehatan.
Stunting, atau kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun, masih menjadi tantangan serius di berbagai daerah, termasuk Kepulauan Seribu. Anak yang mengalami stunting bukan hanya akan tumbuh dengan tinggi badan yang lebih pendek, tetapi juga berisiko mengalami hambatan perkembangan kognitif dan motorik.
Indra Darmawan, Head of Communication, Relations & CID PHE OSES menegaskan, “Kami percaya, intervensi tumbuh kembang anak seperti stunting harus dilakukan dari hulu ke hilir, mulai dari edukasi ibu hamil hingga penyediaan asupan nutrisi. Kolaborasi lintas sektor, seperti yang dilakukan Pertamina ini, sangat penting.”
Dukungan dari pemerintah daerah juga menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Muslim, Lurah Pulau Kelapa, mengapresiasi langkah nyata Pertamina. “Kehadiran program ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat kami. Banyak keluarga nelayan dan ibu rumah tangga yang belum terjangkau edukasi gizi secara optimal. Bantuan ini bukan hanya bermanfaat, tapi sangat dibutuhkan,” ungkap Muslim.
Kegiatan ini melibatkan relawan, tenaga kesehatan, serta tim edukasi dari Pertamina Group. Keterlibatan lintas elemen ini menciptakan model kolaborasi yang efektif untuk menghadirkan perubahan nyata bagi komunitas kawasan pesisir.
Melalui program ini, Pertamina tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga memupuk harapan. Harapan bahwa anak-anak di pulau-pulau kecil berhak tumbuh tinggi, sehat, dan cerdas. Asa akan masa depan mereka yang lebih baik, yang tak lagi ditentukan oleh keterbatasan, melainkan oleh kepedulian yang menjangkau hingga ke pulau paling jauh. Dini
