Ini Empat Aksi Strategis Terkini PNRE untuk Kebut Energi Bersih

John Anis, CEO Pertamina New & Renewable Energy.
Foto: Ridwan Harahap

Jakarta, OG Indonesia --
CEO Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) John Anis mengeluarkan empat aksi strategis demi memperkuat posisi PNRE serta Indonesia pada sektor energi baru dan terbarukan. Mukai dari investasi di Filipina, pembangunan pabrik solar panel, membuat pabrik baterai kendaraan listrik, serta pengoperasian pembangkit panas bumi.

Aksi pertama, PNRE telah resmi membeli 20 persen saham Citicore Renewable Energy Corporation (CREC), dengan nilai investasi sekitar US$ 120 juta. CREC merupakan perusahaan terbuka terbesar di sektor energi terbarukan di Filipina dan merupakan raksasa energi surya asal negeri "Mutiara dari Lautan Pasifik" tersebut.

“Kami masuk saat harga sahamnya masih 3 peso. Setelah kerja sama diumumkan, sekarang naik jadi 4 peso. Ini menunjukkan kehadiran Pertamina NRE memberikan sentimen positif di pasar sana,” ucap John Anis, dalam media briefing di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Aksi kedua, PNRE juga menggandeng LONGi Green Technology Co. Ltd., produsen panel surya terbesar di dunia, untuk membangun pabrik modul surya di Karawang, Jawa Barat. Dalam proyek ini, PNRE memegang 40 persen saham. 

“LONGi punya dana riset dan pengembangan (R&D) sampai 1,2 miliar dollar AS per tahun. Untungnya aja 2,3 miliar dollar AS. Bayangkan, setengah ke riset. Nggak ada yang bisa saingi mereka dari sisi teknologi,” jelas John.

Nantinya, pabrik modul surya di Karawang tersebut akan memproduksi panel surya yang bakal diserap pasar domestik dan juga untuk ekspor. “Kami berharap kebutuhan lokal bisa terserap dulu, baru kita masuk pasar global,” terangnya.

Aksi ketiga, PNRE melalui Indonesia Battery Corporation (IBC) ikut membangun pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Karawang, bersama mitra internasional CBL International Development Pte. Ltd., anak usaha dari produsen baterai raksasa asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL). Adapun proyek ini merupakan bagian dari pengembangan industri baterai nasional.

Sementara untuk aksi keempat, anak usaha PNRE, yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), telah menyelesaikan proses Commercial Operation Date (COD) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai. "Ini menambah kapasitas produksi energi terbarukan dari panas bumi," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Proyek dan Operasi PNRE Norman Ginting menambahkan bahwa perusahaan juga dilirik untuk masuk ke bisnis ekspor listrik ke Singapura. “Sudah ada perusahaan lokal dan asing yang mengajak kami masuk. Kami sedang kaji kemungkinannya,” kata Norman.

Empat aksi strategis tersebut menunjukkan keseriusan PNRE mengawal transisi energi nasional. Joh Anis menambahkan, keuntungan memang belum akan langsung dirasakan tahun ini, karena masih dalam fase investasi. “Tahun ini memang kami banyak keluar uang. Tapi kalau semua berjalan baik, tahun depan kami sudah mulai panen hasilnya,” pungkasnya.

Dia menegaskan, langkah-langkah PNRE tersebut merupakan bagian dari komitmen Pertamina Grup dalam mendukung transisi energi nasional dan target emisi nol bersih (net zero emission) pada tahun 2060. RH

Ini Empat Aksi Strategis Terkini PNRE untuk Kebut Energi Bersih Ini Empat Aksi Strategis Terkini PNRE untuk Kebut Energi Bersih Reviewed by Ridwan Harahap on Jumat, Juli 04, 2025 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.