Proyek LNG Abadi Masuki Tahap FEED, Paket FPSO Libatkan 2 Konsorsium


Tokyo - Jepang, OG Indonesia --
INPEX CORPORATION (INPEX) hari ini, Senin (4/8/2025) melalui anak perusahaannya INPEX Masela, Ltd. (INPEX Masela) sebagai operator dengan partisipasi kepemilikan sebesar 65% dan mewakili para mitra Joint Venture-nya yaitu PT Pertamina Hulu Energi Masela (PHE Masela) (20%) dan PETRONAS Masela Sdn. Bhd. (PETRONAS Masela) (15%), mengumumkan telah resmi memulai tahap Front-End Engineering and Design (FEED) untuk Proyek LNG Abadi di Blok Masela, Indonesia.

Pekerjaan FEED mencakup peninjauan dan penetapan spesifikasi fasilitas yang memproduksi dan memproses hidrokarbon dari Lapangan Gas Abadi, serta Pabrik LNG Darat (OLNG). Pekerjaan FEED ini terbagi menjadi empat paket utama yaitu: (1) OLNG, (2) Floating Production Storage and Offloading (FPSO), (3) Subsea Umbilicals, Risers and Flowlines (SURF), dan (4) Gas Export Pipeline (GEP). 

"INPEX pada saat ini telah memberikan kontrak paket SURF, GEP, dan FPSO. Paket kontrak FPSO akan menggunakan metode “dual FEED”, yaitu melibatkan dua konsorsium kontraktor yang bekerja secara bersamaan namun terpisah untuk menciptakan tender yang kompetitif," terang Puri Minari, Sr. Manager Communication and Relations INPEX Masela, Ltd. dalam keterangannya, Senin (4/8/2025) pagi seperti yang diterima OG Indonesia.

Untuk FPSO (dual FEED) kontraktor yang mengerjakannya adalah PT Technip Engineering Indonesia (kontraktor utama), PT Technip Indonesia, PT JGC Indonesia sebagai konsorsium pertama. Kemudian ada PT Saipem Indonesia (kontraktor utama), PT Tripatra Engineers & Constructors, PT Tripatra Engineering, PT McDermott Indonesia sebagai konsorsium kedua. Adapun lingkup pekerjaan untuk FPSO (dual FEED) yaitu meninjau dan menetapkan spesifikasi fasilitas produksi lepas pantai.

Melalui metode ini, pekerjaan Front-End Engineering Design (FEED) dan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) akan diberikan kepada konsorsium yang sama, di mana pelaksanaan EPC akan diberikan kepada konsorsium yang menyampaikan penawaran EPC yang terbaik dari sisi teknis dan komersial setelah menyelesaikan jasa FEED.

"Metode dual FEED ini juga akan diterapkan untuk paket kontrak OLNG, di mana pemilihan kontraktor dan finalisasi kontrak akan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan," terang Puri.

Sementara kontraktor untuk paket GEP adalah PT Worley SEA Indonesia dengan lingkup pekerjaan yaitu meninjau dan menetapkan spesifikasi  GEP dari FPSO ke OLNG. Sedangkan kontraktor untuk paket SURF juga PT Worley SEA Indonesia dengan lingkup pekerjaan yaitu meninjau dan menetapkan spesifikasi SURF.

Volume produksi LNG tahunan dari proyek Abadi diperkirakan mencapai 9,5 juta ton, setara dengan lebih dari 10 persen impor LNG tahunan Jepang. Proyek ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memperkuat ketahanan energi di Indonesia, Jepang, dan negara Asia lainnya, serta menyediakan pasokan energi bersih yang stabil dalam jangka panjang. 

Hal ini didukung oleh karakteristik lapangan gas yang unggul dan cadangan yang melimpah, sehingga memungkinkan pengembangan secara efisien, serta adanya komponen CCS (Carbon Capture and Storage) dari proyek ini.

INPEX berharap bahwa pelaksanaan tahap FEED ini akan memberikan kontribusi pada ekspansi bisnis gas alam dan LNG perusahaan, serta mendukung upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai dengan INPEX Vision 2035 yang diumumkan pada Februari 2025. 

Selain itu, proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan khususnya terhadap pembangunan ekonomi yang sangat dibutuhkan di wilayah Indonesia bagian timur, serta mendukung pencapaian target nasional Indonesia untuk mencapai net zero emisi CO2 pada tahun 2060.

"INPEX juga berkomitmen untuk memperkuat bisnisnya di Indonesia dan akan terus aktif dalam mendukung upaya tersebut," pungkasnya.

Sebagai informasi jangka waktu kontrak PSC INPEX di Blok Masela berlaku hingga 15 November 2055 dengan Wilayah Kontrak sekitar 2.503 kilometer persegi. Memiliki kedalaman laut 400-800 meter, lokasi Blok sekitar 170-180 km di sebelah barat daya Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.

Nantinya, kapasitas produksi total produksi gas alam dari Lapangan Abadi Masela sebesar 10,5 juta ton per tahun (setara LNG), termasuk sekitar 9,5 juta ton LNG per tahun serta pasokan gas pipa lokal. Sementara produksi kondensat diperkirakan hingga sekitar 35.000 barel kondensat per hari. RH

Proyek LNG Abadi Masuki Tahap FEED, Paket FPSO Libatkan 2 Konsorsium Proyek LNG Abadi Masuki Tahap FEED, Paket FPSO Libatkan 2 Konsorsium Reviewed by Ridwan Harahap on Senin, Agustus 04, 2025 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.