Teknologi simulator dipakai di UT School dalam mencetak operator dan mekanik alat berat andal yang dibutuhkan oleh dunia industri.
Foto-foto: Ridwan Harahap
Jakarta, OG Indonesia – Jumat
(12/9/2025) sore, hujan deras mengguyur area outdoor JIExpo, Kemayoran,
Jakarta. Kendati demikian, booth United Tractors (UT) yang berada di
area outdoor tetap ramai dikunjungi khalayak. Silih berganti pengunjung
pameran Construction Indonesia dan Mining Indonesia sebagai rangkaian hajatan Indonesia
Energy & Engineering (IEE) Series 2025 singgah ke booth UT walau
harus melintas sejenak di bawah guyuran hujan.
Di dalam booth ternyata tetap
ramai oleh pengunjung dari berbagai kalangan, dari rombongan siswa SMK, mahasiswa,
karyawan perwakilan berbagai perusahaan, hingga para awak media. Banyak yang
ditampilkan di booth UT. Selain deretan armada truk dan alat berat dari
jenama Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, hingga Tadano yang berada di ruang
terbuka, di dalam booth juga dipamerkan beragam program perusahaan,
salah satunya UT School.
Di sini para pengunjung dapat
mengenal lebih dekat apa itu UT School dan perannya sebagai kawah Candradimuka dalam
menggembleng sumber daya manusia (SDM) yang andal dalam bidang alat berat. Salah
satu peraga pameran dari UT School yang cukup menarik perhatian adalah
perangkat virtual reality (VR) yang bisa membawa pengunjung menjelajahi dunia
alat berat UT, mulai dari pengetahuan umum, jenis alat berat, hingga komponen
mesinnya.
Belajar dengan Simulator
Tak kalah menarik, ada juga
simulator dari Immersive Technology yang mengajak pengunjung merasakan langsung
serunya mengoperasikan serta mengendalikan alat berat lewat perangkat keras
serupa aslinya namun dengan tampilan visual yang disimulasikan seperti lingkungan
nyatanya. “Mantap, seperti aslinya,” seru seorang pengunjung selepas menjajal simulator
alat berat jenis ekskavator Komatsu PC2000.
United Tractors memang telah
menjalin kerja sama dengan Immersive Technology sejak tahun 2014 untuk menyediakan
teknologi simulator yang bisa dimanfaatkan dalam mencetak SDM operator dan
mekanik alat berat yang mumpuni bagi UT sendiri dan juga pelanggan. Asal tahu
saja, kebutuhan akan dua profesi tersebut sangat diperlukan guna menunjang
bergulirnya industri serta bisnis alat berat yang banyak dimanfaatkan oleh
berbagai sektor, dari pertambangan, konstruksi, pertanian, sampai forestry.
Saat ini simulator tersebut sudah
digunakan pada dua lokasi UT School yaitu di Semarang dan Samarinda. Sebagai
informasi, UT School yang berdiri sejak tahun 2008 dan berada di bawah naungan Yayasan
Karya Bakti United Tractors, per Agustus 2025 ini telah tersebar pada 26 titik learning
point di seluruh Indonesia. Sebut saja Medan, Pekanbaru, Palembang, Tanjung
Enim, Lampung, Jakarta, Semarang, Surabaya, Sumbawa, Mataram, Balikpapan,
Samarinda, Banjarmasin, Tanjung, Satui, Muaralawa, Sangatta, Batukajang,
Tanjung Redeb, Makassar, Manado, Kolaka, Sorong, Jayapura, Timika, hingga
Merauke.
Simulator dari Immersive Technology
tersebut dapat melakukan pemodelan untuk berbagai jenis alat berat dan
kendaraan. “Kita hanya perlu menyesuaikan konsolnya atau kita sebut conversion
kit-nya. Kalau dicopot, mau ganti truk bisa, jadi ekskavator bisa,” terang
Yudhistira, Advisor dari Immersive Techonology saat ditemui OG Indonesia di
booth UT. “Untuk simulator ini mendekati aslinya. Biasanya cuma
kemiripan dengan alat aslinya, tetapi ini bisa menyesuaikan dengan environment-nya
juga. Misal ada jalan sempit, siang dan malam, dan lain-lain, itu bisa
disesuaikan dan disimulasikan,” sambungnya.
Dengan kombinasi pengaturan
simulator yang limitless, Yudhistira menggaransi kesesuaian dalam hal
pengoperasian antara simulasi dari simulator dengan dunia nyata bisa mencapai
98 persen. Tak hanya itu, simulator juga dapat mengondisikan suatu situasi
tertentu seperti broken tooth atau gigi bucket-nya patah sampai
unit alat berat atau kendaraannya terbakar. “Jadi kita lihat responnya si
operator seperti apa, harus ngapain nih,” tuturnya.
Dari semua hal tersebut,
simulator juga mampu merekam segala aktivitas, baik yang sesuai maupun tidak
sesuai yang dilakukan operator selama menjalani simulasi. “Ketika melakukan
pelatihan, si Trainer bisa tahu, oh ternyata operator banyak melakukan
kesalahan berupa bucket collided with truck, jadi bucket-nya nabrak
truk. Atau dia bucket limit reached, stick limit reached, jadi dia
sudah mentok tapi masih dipaksakan yang akan merusak komponen-komponen yang
harganya tidak murah dan pengadaannya tidak cepat. Jadi hal-hal seperti itu
bisa kita training,” beber Yudhistira.
Selain dipakai di UT School, simulator
ini juga digunakan oleh UT untuk terus mengasah keahlian operator-operator alat
beratnya, termasuk untuk melatih rekrutan tenaga kerja baru perusahaan. “Simulator
yang UT School punya itu transportable atau bisa dikirim,” jelas
Yudhistira, sehingga bisa dengan mudah dikirim ke berbagai lokasi perusahaan
yang tengah membutuhkan untuk membentuk SDM-nya.
Jadi Link and Match
antara Sekolah dan Industri
Dalam kesempatan terpisah, Sara K.Loebis, Corporate Secretary PT United Tractors Tbk, mengatakan teknologi-teknologi seperti simulator diadopsi UT School seiring dengan masuknya Indonesia ke dalam revolusi industri 4.0, di mana teknologi digital hingga internet of things dioptimalkan penggunaannya dalam metode pendidikan. Dia meyakini, lewat ekosistem digital tersebut akan sangat mendukung dalam mencetak mekanik dan operator alat berat yang andal.
“UT School memiliki fasilitas
belajar berbasis digital, yaitu Electrical Laboratory, Multimedia Center dan
Safety Center. Penerapan simulator ini membantu mencetak operator alat berat
yang andal, produktif, dan berstandar global, sekaligus mendukung komitmen
perusahaan terhadap keselamatan kerja (K3) dan efisiensi operasional di
berbagai lini bisnis,” ujar Sara.
| Seorang pengunjung tengah mencoba perangkat VR yang dipamerkan di sudut UT School pada booth United Tractors kala mengikuti IEE Series 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. |
Tercatat, hingga Agustus 2025, UT
School telah meluluskan 45.414 mekanik dan operator serta membangun jejaring
dengan lebih dari 1.700 sekolah dan perguruan tinggi di 194 kota dan kabupaten,
dan sejumlah Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh penjuru negeri. Bukan kaleng-kaleng,
semua program pendidikan dan pelatihan yang dijalankan UT School telah diakui pula
oleh Asosiasi Alat Berat Indonesia (AABI), Himpunan Alat Berat Indonesia
(HINABI), serta para operator alat berat lain melalui Lembaga Sertifikasi
Profesi Alat Berat Indonesia (LSP ABI).
“Para alumni UT School kemudian
berkarya di dunia industri sebagai tenaga kerja yang terampil. Terdapat
setidaknya 20 perusahaan yang bekerja sama dengan UT School dan menyerap para
alumni sebagai tenaga kerjanya. Di antara perusahaan tersebut adalah PT United
Tractors Tbk, PT Pamapersada Nusantara, PT Kalimantan Prima Persada, PT Kanitra
Mitra Jayautama, PT Bina Pertiwi, dan lain-lain,” paparnya.
Sara menegaskan, UT School akan
terus menghadirkan lembaga pendidikan yang mengikuti perkembangan industri,
serta memiliki lulusan yang tersertifikasi sehingga dapat mewujudkan link
and match antara sekolah dengan dunia industri.
“Dalam jangka panjang, UT School
juga bertujuan untuk mencetak lulusan-lulusan yang dapat bersaing secara
internasional. Salah satunya melalui program Technical Internship Training
Program (TITP) UD Trucks di Jepang. Hingga Agustus 2025 terdapat 175 alumni UT
School yang bekerja di Jepang,” pungkas Sara.
Seperti kisah pewayangan di mana Gatotkaca ditempa di dalam kawah Candradimuka sehingga memiliki kekuatan “otot kawat dan tulang besi”, begitu juga kiranya United Tractors mencetak SDM kompeten dan tangguh yang dapat diandalkan untuk menyokong industri alat berat di Indonesia. RH



