Jakarta, OG Indonesia – Jumat (2/10/2025) pagi, hujan mengguyur kawasan Taman Wisata Alam Angke Kapuk (TWAAK) di Penjaringan, Jakarta Utara. Namun kondisi tersebut tidak menyurutkan antusiasme para peserta kegiatan penanaman pohon mangrove atau bakau yang diselenggarakan oleh PLN Nusantara Power (PLN NP) lewat event Nusantaraversary Green Fest, sebagai bagian peringatan HUT PLN NP yang ke 30 tahun dengan tema “Pioneering Greener Power”.
Dengan mengenakan jas hujan berwarna biru muda, satu per satu, pejabat terkait dan petinggi perusahaan melintasi boardwalk atau titian jalan kayu menuju lokasi penanaman mangrove di tengah curahan air hujan. Ada Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq, Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero) Rizal Calvary Marimbo, dan Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah.
Hadir pula untuk turut menanam, Direktur Manajemen Human Capital & Administrasi PLN NP TB Ari Wibawa Mukti, Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) Kementerian Kehutanan Dyah Murtiningsih, Deputi Bidang Tata Lingkungan dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan (TLHSDAB) BPLH Sigit Reliantoro, Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN NP Komang Parmita, dan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alama (BKSDA) Jakarta Didid Sulastiyo.
Seremonial penanaman pohon bakau di utara Jakarta ini merupakan bagian dari dukungan nyata PLN NP terhadap program Giant Sea Wall guna membentengi Jakarta dari ancaman abrasi dan banjir rob yang rawan menerpa. Tercatat, PLN NP mendonasikan sebanyak 3.000 bibit mangrove kepada Kelompok Tani Hutan binaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Diterangkan Dyah Murtiningsih, Dirjen PDASRH Kementerian Kehutanan, ekosistem bakau memiliki keunggulan terkait reduksi emisi karena mampu menyerap karbon 5-8 kali lebih besar dibandingkan hutan daratan.
“Setiap hektare mangrove yang kita rehabilitasi adalah investasi berlipat ganda, bukan hanya untuk lingkungan, tetapi juga ekonomi masyarakat. Apa yang dilakukan PLN NP melalui Green Fest ini menjadi contoh nyata bagaimana BUMN bisa menjadi motor penggerak ekonomi hijau Indonesia,” tutur Dyah.
Selain menanam mangrove di Angke, lewat Nusantaraversary Green Fest ini, PLN NP dengan lebih dari 30 Unitnya juga menanam berbagai jenis pohon di seluruh penjuru negeri. Secara total ada 16.213 pohon yang ditanam pada lahan seluas lebih dari 20 hektare. Jenis pohon yang ditanam beragam, dari pohon produksi, pohon mangrove, pohon bambu, pohon kayu keras, hingga pohon penghijauan dan pohon energi. Asal tahu saja, potensi pengurangan emisi karbon lewat aksi hijau ini mencapai 486 ton CO₂ per tahun.
Jika menelusuri jejak hijau PLN NP pada tahun 2023 hingga 2024, diketahui subholding pembangkitan dari PT PLN (Persero) ini telah menanam sebanyak 324.698 pohon pada lahan seluas 456 hektare dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon sekitar 9.741 ton CO₂ per tahun.
Adapun sepanjang tahun 2025 ini, PLN NP terhitung telah menanam 165.725 pohon pada lahan seluas 207 hektare dengan kontribusi pada pengurangan emisi karbon 4.972 ton CO₂ per tahun. Salah satu inisiatif yang telah dijalankan adalah penanaman pohon di kawasan hulu Sungai Ciliwung pada Mei 2025, yang dilakukan di area rawan longsor dengan kemiringan ekstrem mencapai 75 derajat.
Keterlibatan badan usaha seperti PLN NP memang dibutuhkan guna memperkuat kolaborasi multi pihak yang sangat penting dalam upaya menjaga lingkungan. Hal tersebut disampaikan Menteri Lingkungan Hidup yang sangat mendukung impelementasi konsep pentahelix yang menyinergikan pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, serta media yang bergotong-royong merawat ekosistem yang ada.
Karena itu dia mengapresiasi PLN NP yang secara konsisten menjalankan aksi penghijauan. “Terima kasih atas upaya PLN NP yang menginisiasi agenda-agenda lingkungan ini. Tidak hanya pada momentum ulang tahun, tetapi dilakukan secara berkesinambungan. Kolaborasi ini harus makin ditingkatkan untuk mendukung upaya mencapai target net zero emission nasional,” ucap Menteri Hanif.
Sementara itu Rizal Calvary Marimbo, Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero), menilai upaya penghijauan PLN NP sebagai bukti rasa tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan. Bukan hanya sekadar membangkitkan dan memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia. “Saya merasa bangga dan terharu. Saya bangga menjadi bagian dari PLN Group. Tidak hanya menerangi negeri, tetapi juga menghijaukan bumi,” kata Rizal.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menegaskan bahwa aksi penanaman pohon serentak ini merupakan sejalan dengan cerminan komitmen perusahaan pada energi hijau. “Energi hijau tidak hanya dihasilkan dari pembangkit listrik, tetapi juga dari langkah konkret melestarikan bumi. Penanaman mangrove di Green Fest ini adalah warisan hijau yang ingin kami tinggalkan, demi ekosistem pesisir yang lebih kuat dan masa depan generasi mendatang,” papar Ruly.
Fahmy Radhi, Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada, turut menyoroti jejak hijau PLN NP yang berupaya menciptakan bumi yang lebih lestari lewat aksi penanaman pohon. “Boleh lah menanam pohon untuk seremonial untuk meningkatkan citra perusahaan,” terang Fahmy kepada OG Indonesia, Jumat (3/10/2025).
Namun dia juga mengingatkan PLN NP untuk tidak lupa melibatkan pemangku kepentingan di sekitar wilayah operasinya seperti masyarakat dan perguruan tinggi. “Semakin banyak melibatkan masyarakat dan perguruan tinggi, itu saya kira bagus. Paling tidak perguruan tinggi diajak berembuk untuk menentukan kegiatan apa selain menanam pohon tadi,” tambahnya. Dengan demikian program penghijauan yang dilakukan bisa terus berkesinambungan dengan keterlibatan banyak pihak.
Fahmy juga memberi catatan agar aksi tanam pohon ini juga dibarengi dengan langkah signifikan PLN NP dalam menuju usaha pembangkitan listrik yang berbasis energi hijau ke depannya. “Bangunlah pembangkit energi baru terbarukan sehingga nanti pada tahun 2060 bisa mencapai 100 persen dan net zero emission bisa dicapai,” sarannya.
Berdasarkan profil perusahaan tahun 2024, PLN NP memasok listrik sebesar 18.573 Megawatt (MW) yang berasal dari 624 mesin pembangkit yang tersebar dari Arun di Aceh sampai ke Tidore, Maluku Utara. Rinciannya, dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara sekitar 7.706 MW, Gas (9.004 MW), Diesel (1.190 MW), Hydro (2.166 MW), dan Tenaga Surya (12 MW).
Rizal Calvary Marimbo menambahkan, dalam usianya yang memasuki golden age 30 tahun, PLN NP dituntut lebih strategis dalam mendukung sektor energi di Tanah Air. “Insan PLN NP harus semakin kompetitif. PLN NP tidak hanya memenuhi kebutuhan listrik, tetapi bagaimana menjadi pionir untuk kita punya rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. Acara ini menjadi pernyataan sikap PLN Group terhadap transisi (energi),” tegasnya.
Kiranya jejak hijau PLN NP lewat momen 30 tahun PLN NP “Pioneering
Greener Power” ini akan menjadi langkah awal perusahaan menyusuri transisi
menuju energi yang lebih bersih. RH