Indonesia Buka Peluang Kemitraan Baru Menuju Kemandirian Energi di ADIPEC 2025

(Kiri-kanan) Nasri Djalal, Kepala BPMA, Nanang Abdul Manaf, Staff Khusus Menteri ESDM Bidang Eksplorasi dan Peningkatan Produksi Migas, Muhammad Sadri, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI di Abu Dhabi, Djoko Siswanto, Kepala SKK Migas, Oki Muraza, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada acara pembukaan Pavilion Indonesia di ADIPEC 2025.

Abu Dhabi-Uni Emirat Arab, OG Indonesia --
Indonesia menegaskan arah baru pembangunan energi nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto melalui partisipasinya dalam Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC) 2025, forum migas terbesar di dunia.

Mengusung tema “Potentials to Discover, Partners to Deliver,” Indonesia menampilkan visi besar menuju kemandirian energi melalui investasi, teknologi, dan kolaborasi strategis lintas negara. Tema ini menandai transformasi peran Indonesia dari sekadar resource base menjadi mitra strategis energi global yang berdaulat dan kompetitif.

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menegaskan bahwa kemandirian energi menjadi pilar penting dalam membangun kedaulatan nasional. “Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memastikan setiap kerja sama internasional di sektor hulu migas membawa manfaat nyata — memperkuat ketahanan energi, mengembangkan industri pendukung, dan mempercepat alih teknologi,” ujarnya.

Pemerintah menargetkan peningkatan produksi migas nasional sebesar 31% untuk minyak dan 51% untuk gas pada 2029, sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2025–2029. Target tersebut didukung berbagai kebijakan reformasi fiskal dan perizinan guna mempercepat investasi serta meningkatkan eksplorasi di wilayah frontier.

Dalam ADIPEC 2025, Indonesia juga menegaskan kesiapannya menjadi mitra strategis global melalui kemitraan yang saling menguntungkan. Fokus utama Indonesia adalah mendorong investasi di 14 cekungan potensial yang menyimpan cadangan besar, di antaranya Cekungan Sumatra Selatan dengan potensi gas bumi 11,4 miliar barel setara minyak (BBOE), Selat Makassar dengan potensi gas bumi 29 BBOE, serta Warim dengan potensi minyak bumi 25,9 BBO dan gas bumi 42,2 TCF.

"Potensi besar Indonesia perlu dioptimalkan melalui kemitraan global yang menghadirkan teknologi dan pendanaan. Sementara, Indonesia telah memiliki action plan yang jelas untuk meningkatkan iklim investasi, serta menawarkan insentif, stabilitas, dan arah kebijakan dalam mendorong investasi yang berkelanjutan,” ujar Nanang Abdul Manaf, Staff Khusus Menteri bidang Eksplorasi dan Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM serta Ketua Satgas Percepatan Peningkatan Lifting Migas, dalam pembukaan Paviliun Indonesia yang turut diresmikan Chargé d'aAffaires Kedutaan Republic of Indonesia di Abu Dhabi.

Pemerintah menilai tahun 2025 sebagai momentum terbaik dalam satu dekade terakhir untuk menggenjot investasi hulu migas nasional. Realisasi investasi hingga semester I 2025 telah mencapai US$7,19 miliar dengan proyeksi hingga akhir tahun sebesar US$15,9 miliar, tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Kebijakan percepatan proyek dan penyederhanaan perizinan telah meningkatkan minat investor global untuk masuk ke Indonesia.

"Di antara kebijakan baru yang menjadikan investasi di Indonesia semakin menarik di antaranya signature bonus yang rendah, penyempurnaan rezim fiskal yg lebih fleksibel, kemudahan akuisisi blok melalui lelang dan studi, dan kemudahan akses data serta insentif/sweetener", tambah Djoko. Pemerintah saat ini tengah menawarkan 9 wilayah kerja melalui direct offer, yang merupakan bagian dari penawaran 75 wilayah kerja yang ditawarkan dalam 5 tahun.

Delegasi Indonesia dalam ADIPEC 2025 terdiri atas SKK Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), delapan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan lima Perusahaan Dalam Negeri (PDN). Kehadiran mereka menegaskan kesatuan visi Indonesia untuk menampilkan potensi besar hulu migas dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di pasar energi global.

Diselenggarakan pada 3–6 November 2025 di Abu Dhabi, ADIPEC dihadiri perwakilan dari puluhan negara, termasuk Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan China. Pameran ini menjadi ajang strategis bagi Indonesia untuk menunjukkan arah baru energi nasional — dari ketergantungan menuju kemandirian, dari sumber daya menjadi kekuatan energi bangsa. 

Daftar Nama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan Perusahaan Dalam Negeri yang TURUT HADIR sebagai Delegasi ADIPEC 2025:

KKKS

1 EMP

2 Eni Muara Bakau B.V

3 Harbour Energy

4 Husky-CNOOC Madura Limited

5 INPEX

6 Medco E&P Indonesia

7 Pertamina Hulu Energi

8 TIS Energy

PERUSAHAAN DALAM NEGERI

1 CT Advance

2 PT Luas Birus Utama

3 PT Pertamina Persero

4 PT. Rainbow Tubulars Manufacture

5 PT Teknologi Rekayasa Katub RH


Indonesia Buka Peluang Kemitraan Baru Menuju Kemandirian Energi di ADIPEC 2025 Indonesia Buka Peluang Kemitraan Baru Menuju Kemandirian Energi di ADIPEC 2025 Reviewed by Ridwan Harahap on Selasa, November 04, 2025 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.