Produksi Sumur SLW-C4X PEP Papua Field Meroket hingga 1.014 BOPD


Sorong, OG Indonesia --
Menjelang satu abad pengabdiannya bagi kedaulatan energi nasional, Field Papua yang dikelola oleh Pertamina EP Zona 14 Regional 4, membuktikan kekonsistenan semangat Pertamina untuk tetap "Energizing Indonesia". WK Papua adalah brownfield (lapangan mature) yang telah berproduksi sejak tahun 1932, dan memasuki fase declining produksi yang produksinya cenderung turun terus. 

Namun dengan loyalitas tinggi, kolaborasi dan sinergi tim Field Papua, Zona 14, dan Regional 4 terbukti mampu  menorehkan pencapaian gemilang dengan keberhasilannya menyelesaikan pengeboran 1 sumur pengembangan di lapangan Salawati dengan aman dan melampui target. 

Sehingga memasuki awal tahun 2025, Field Papua dari 130 sumur yang tersebar di tiga lapangan utama yaitu Klamono, SeleLinda, dan Salawati telah mencatatkan performa produksi Month to Date (MTD) sebesar 848 BOPD lebih tinggi dari target.

Kondisi lapangan yang sudah mature dimana telah beroperasi hampir berusia 100 tahun, dengan berbagai kompleksitas  operasi seperti remote area, akses terbatas, serta berbagai tantangan subsurface, tidak menyurutkan semangat perwira Pertamina.

Dalam menjawab tantangan yang ada untuk tetap menyediakan energi untuk negeri, dan eksistensi Pertamina di wilayah paling timur, tim WK Papua menjalankan strategi yang  ofensif melalui program pemboran 4 sumur pengembangan (development) di lapangan Salawati, percepatan monetisasi potensi gas di Klamono Utara W, dan Markisa, dan Pengambangan potensi minyak pada struktur Kembo, evaluasi potensi minyak melalui Study Low Quality Reservoir (LQR) di  lapangan Sele-Linda, serta  penjajagan percepatan komersialisasi potensi gas pada structure Mogoi Deep.

Melalui  program tersebut diharapkan tim bisa  mempertahankan dan menggelorakan denyut produksi migas di tanah Papua. Walaupun di awal sempat menghadapi beberapa kendala teknis sehingga terjadi pergeseran jadwal dari semula di pertengahan tahun, sumur pengembangan SLW-C4X akhirnya bisa mulai tajak pada 2 November 2025 menggunakan RIG PDSI #11.2/N80B-M.

Melalui kerja keras yang konsisten, tahapan pemboran hingga komplesi dirampungkan dalam waktu 42 hari. Sumur ini menembus kedalaman akhir 2.150 mMD (2.091 mTVD) dengan target Formasi Kais, dan penilaian formasi menunjukkan kualitas reservoir yang lebih baik dari prognosis. 

Dengan dukungan teknologi artificial lift Electric Submersible Pump (ESP) tipe MG3200, sumur ini memberikan hasil luar biasa. Sejak uji sumur dimulai pada Senin, 12 Desember 2025, aura optimisme langsung terpancar saat angka produksi menyentuh 581,26 BOPD, melampaui ekspektasi awal sebesar 510 BOPD. 

Namun, kejutan tak berhenti di sana, melalui pemantauan intensif, angka produksi justru menunjukkan tren “meroket”. Hanya dalam hitungan hari, tepatnya pada Kamis, 18 Desember 2025, angka tersebut terus merangkak naik secara signifikan hingga mencapai rata-rata 859 BOPD.

Pada akhirnya semua kerja keras tersebut membuahkan hasil manis di mana  Sumur SLW-C4X mencatatkan produksi awal (IP) hingga 1.014 BOPD, jauh melampaui target yang ditetapkan, update terbaru bahkan menunjukkan performa SLW-C004 (SSP) yang stabil di angka 1.109,80 BOPD. 

"Keberhasilan pencapaian produksi sumur SLW-C4X adalah bukti nyata bahwa semangat inovasi tiada henti, dan loyalitas tinggi tim untuk secara konsisten menghadapi semua tantangan yang ada membuktikan, bahwa usia produksi 100 tahun suatu brownfield bukanlah suatu akhir untuk menyerah pada keaadaan, namun bisa berubah menjadi awal optimisme yang menumbuhkan harapan baru bagi seluruh tim di Zona 14. Bahwa potensi brownfield di Papua masih sangat menjanjikan untuk terus digali," ucap Ardi, Field Manager Papua Field, dalam keterangannya, Rabu (31/12/2025). RH

Produksi Sumur SLW-C4X PEP Papua Field Meroket hingga 1.014 BOPD Produksi Sumur SLW-C4X PEP Papua Field Meroket hingga 1.014 BOPD Reviewed by Ridwan Harahap on Rabu, Desember 31, 2025 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.