BPMA dan Medco Paparkan Penanganan Kejadian Paparan Gas di Desa Panton Rayeuk T

Banda Aceh, OG Indonesia -- Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama PT Medco E&P Malaka pada Senin (19/4/2021) pekan lalu memaparkan hasil penanganan teknis dan non teknis terkait kejadian paparan gas yang diduga berasal dari asap suar kegiatan perawatan sumur AS-11 di Blok A, Aceh Timur kepada DPR Aceh di Banda Aceh. 

Seperti diketahui, pada Jumat (9/4/2021), akibat adanya paparan gas beracun sebanyak puluhan warga di sekitar daerah operasi harus dibawa dan mendapat perawatan di rumah sakit.

Pada rapat dengan DPR Aceh, BPMA bersama Medco E&P Malaka menyampaikan hasil survei pemantauan gas di lokasi sumur AS-11, AS-9A, AS-12 dan area pemukiman Desa Panton Rayeuk T dan sekitarnya oleh Dinas Lingkungan Hidup Aceh Timur bersama Medco E&P Malaka.

Hasil pengukuran kualitas udara di desa tersebut pada Senin (12/4/2021), tidak ditemukan bau gas dan parameter SO2, H2S, dan CH4 di udara terbaca Nol atau normal. Mengacu hasil ini, warga desa telah kembali ke rumah pada Rabu pagi (14/4/2021). 

Sementara itu, saat ini tim independen dari Universitas Syiah Kuala tengah diturunkan untuk terus melakukan pengkajian kualitas udara di area operasi Medco E&P Malaka dan pemukiman masyarakat sekitarnya.

Untuk proses penanganan warga terdampak, Medco E&P Malaka telah menyalurkan kebutuhan logistik, pemberian dana kompensasi tidak dapat bekerja, kebutuhan perayaan meugang, mendampingi dan menanggung biaya perawatan warga di rumah sakit. 

“Saat ini, Perusahaan terus memonitor kondisi sekitar area operasi dan mendirikan pusat penerimaan keluhan warga. Kami sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak dan juga terus berkoordinasi dengan Aparat di Aceh dan Aceh Timur,” ujar General Manager Medco E&P Malaka Susanto dalam keterangannya.

Sejak pertama kali laporan diterima, BPMA terus memonitor dan memberikan arahan kepada Medco dan mengirimkan perwakilan untuk berkoordinasi langsung di lapangan. “BPMA akan terus memastikan dan memonitor proses pengkajian kejadian ini bersama pihak independen dan instansi terkait lainnya,” ujar Kepala BPMA Teuku Muhammad Faisal. R1