Butuh Rp500 Triliun per Tahun untuk Kejar Rasio Elektrifikasi 100% di Indonesia

Foto: Hrp

Jakarta, OG Indonesia --
 Berdasarkan data PLN, rasio elektrifikasi beberapa daerah di Indonesia terbilang sangat rendah seperti Kalimantan, Maluku, dan Papua yang berada di bawah 80%. Padahal secara nasional, rasio elektrifikasi telah mencapai angka 99,45%.

Untuk itu pemerintah terus mengejar rasio elektrifikasi hingga 100% di seluruh Indonesia, terutama di desa-desa terpencil. PLN menargetkan target tersebut dapat terealisasi pada 2025. 

Namun untuk mencapai rasio elektrifikasi sempurna tersebut, Indonesia diperkirakan membutuhkan investasi yang sangat besar. Dionpius Jefferson, Chief Commercial Officer Surya Utama Nuansa (SUN) Energy, mengungkapkan bahwa untuk mengejar sisa 0,5% yang belum mendapatkan listrik, dibutuhkan investasi sebesar Rp500 triliun per tahunnya.

“Rasio elektrifikasi tinggal setengah persen yang belum di-achieve. Untuk achieve ini dibutuhkan investasi Rp500 triliun setiap tahun selama beberapa tahun ke depan,” ucap Dion dalam Katadata ShellLiveWire 2022 bertajuk Accelerating Energy Transition Through Innovations yang diselenggarakan secara daring, Rabu (7/9/2022).

Menurut Dion investasi itu dibutuhkan untuk menambah listrik ke daerah yang belum ada listrik dan memelihara listrik yang sudah ada. Dari sekitar 0,5% rasio elektrifikasi yang belum tercapai ada sekitar 1,5 juta masyarakat yang belum menikmati listrik yang tersebar di beberapa ratus desa.

Dion menyebut desa-desa yang belum terelektrifikasi mengandalkan genset untuk menyalakan. Adapun biaya bahan bakar untuk genset untuk menyalakan listrik selama lebih kurang enam jam dapat mencapai Rp80.000-100.000. 

“Padahal pendapatan mereka hanya Rp130.000 per hari. Sehingga mereka tidak mampu. Makanya banyak daerah yang tidak ada listriknya kadang-kadang genset hanya nyala sekitar 2 jam,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, SUN Energy memiliki sejumlah program CSR (Corporate Social Responsibility) yang sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai rasio elektrifikasi 100%. “Saat ini program pemerintah fokusnya ada 3, ada health, education, dan economy. Kami fokus pada tiga hal tersebut,” kata Dion.

Dipaparkan olehnya, bahwa dalam bidang pendidikan, SUN Energy telah memasang panel surya atau pembangkit listrik tenaga surya di sekolah, serta memberikan pelatihan pada SMK di mana nantinya siswa dapat lanjut magang di perusahaan untuk mengerjakan proyek energi terbarukan sesungguhnya. 

“Kemudian daerah yang tidak ada listrik, yang kekurangan air, kita berikan akses air melalui pompa air tapi tenaga surya. Kalau di kampung-kampung kita pasang solar panel pakai baterai,” tambahnya.

Salah satu program elektrifikasi SUN Energy di antaranya, elektrifikasi dengan kapasitas 12 kilo watt peak (kWp) di Komunitas Adat Tertinggal Birang di Kalimantan Timur yang selama 10 tahun mengandalkan genset untuk menyalakan listrik. 

Lalu elektrifikasi masjid dan pondok pesantren di Sumatra Selatan dengan total kapasitas dari tiga PLTS terpasang sebesar 3,6 kWp. Terakhir, elektrifikasi fasilitas kesehatan publik di Sulawesi Barat berupa PLTS off grid sebesar 2,5 kWp. R2


Butuh Rp500 Triliun per Tahun untuk Kejar Rasio Elektrifikasi 100% di Indonesia Butuh Rp500 Triliun per Tahun untuk Kejar Rasio Elektrifikasi 100% di Indonesia Reviewed by Ridwan Harahap on Kamis, September 08, 2022 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.