Jakarta, OG Indonesia -- Raut bangga terpancar dari wajah para peserta saat kain-kain bermotif daun hasil karya mereka dibentangkan. Setiap guratan warna alami bukan sekadar menunjukkan keterampilan baru, tetapi juga menandai tumbuhnya kepercayaan diri. Di Kepulauan Seribu, semangat untuk bangkit dan berdaya terasa semakin kuat.
Semangat itulah yang mengiringi lokakarya Kerajinan Ecoprint dan Teknik Menjahit Zero Waste, bagian dari Program Tiga Perisai yang digagas PT Pertamina Hulu Energi OSES (PHE OSES), Selasa, 2 Desember 2025, di ruang Aula Sudin KPKP Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka. Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen PHE OSES dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat melalui pendekatan ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sebanyak 25 peserta dari Bank Sampah Kresek Indah mengikuti pelatihan dengan penuh antusias. Tidak hanya belajar keterampilan baru, para peserta juga diajak memandang lingkungan sekitar sebagai sumber inspirasi dan peluang ekonomi yang membanggakan.
Narasumber pelatihan, Ibu Komariah, menyampaikan kebanggaannya dapat terlibat langsung dalam proses pemberdayaan masyarakat Pulau Kelapa.
“Kami senang diberikan kepercayaan untuk memberikan pelatihan ecoprint untuk Kelompok Bank Sampah Kresek Indah. Harapannya, para peserta dapat berlatih dengan penuh rasa senang, mengeksplor kekayaan tumbuhan di sekitar, serta mampu berproduksi dan memberi manfaat nyata bagi lingkungan,” ungkapnya.
Dalam lokakarya ini, peserta dibekali pemahaman dan praktik teknik ecoprint menggunakan bahan-bahan alami. Daun-daun lokal dimanfaatkan untuk menciptakan motif khas yang unik dan bernilai estetika. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi menjahit zero waste, di mana peserta diperkenalkan pada teknik menjahit yang menekankan efisiensi penggunaan bahan dan minimasi limbah potongan kain.
Melalui pemanfaatan setiap centimeter kain secara optimal, peserta diarahkan untuk menghasilkan produk yang tetap fungsional, nyaman, dan menarik. Seluruh peserta berkesempatan menjahit langsung menggunakan kain yang telah disiapkan.
Untuk mendukung keberlanjutan kegiatan, PHE OSES juga memberikan bantuan sarana dan prasarana penunjang, berupa mesin jahit otomatis, kompor dan alat pengukus, serta berbagai perlengkapan pendukung proses pembuatan ecoprint. Bantuan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan oleh kelompok untuk terus mengasah keterampilan sekaligus mulai mengembangkan produksi secara mandiri.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Pulau Kelapa, Abdul Syukur, yang menyampaikan apresiasi tinggi atas peran PHE OSES dalam mendukung kreativitas masyarakat.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PHE OSES. Pelatihan ini menjadi langkah penting bagi masyarakat kami untuk mengembangkan kreativitas, meningkatkan keterampilan, dan melahirkan produk khas yang dapat menjadi kebanggaan Pulau Kelapa,” ujarnya.
Kebahagiaan juga dirasakan langsung oleh para penerima manfaat. Asmawiyah, anggota Bank Sampah Kresek Indah, menyebut pelatihan ini sebagai suntikan semangat bagi kelompoknya. “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas dukungan PHE OSES. Pelatihan ecoprint dan bantuan sarana prasarana menjahit ini benar-benar mendorong kami untuk terus berkarya, menciptakan produk yang bernilai, dan tetap ramah lingkungan,” katanya.
Head of Communication Relations & CID PHE OSES, Indra Darmawan, menegaskan bahwa keberhasilan program diukur dari tumbuhnya semangat dan keberlanjutan di masyarakat.
“Kami senang melihat antusiasme warga Pulau Kelapa. Program Tiga Perisai kami rancang agar masyarakat memiliki keterampilan, rasa percaya diri, dan peluang usaha yang berkelanjutan. Ketika masyarakat tumbuh dan berdaya, di situlah makna sesungguhnya dari pemberdayaan,” tutur Indra.
Melalui Program Tiga Perisai, PHE OSES menegaskan komitmennya untuk terus hadir mendampingi masyarakat. Dari daun, kain, dan benang, warga Pulau Kelapa kini merajut asa baru masa depan yang lebih mandiri, berdaya saing, dan selaras dengan alam. Dini
Reviewed by Ridwan Harahap
on
Jumat, Desember 19, 2025
Rating:




