Balikpapan, OG Indonesia -- Secara resmi Proyek Sisi Nubi Area of Interest 1-3-5 (Sisi Nubi AOI) telah resmi onstream. Proyek strategis Pertamina Hulu Mahakam (PHM) ini akan meningkatkan produksi migas perusahaan dalam mendukung ketersediaan dan ketahanan energi nasional.
Keberhasilan Proyek Sisi Nubi AOI ini ditandai oleh onstream sumur pertama yaitu SS-401 di Platform WPS4 pada tanggal 4 Desember 2025 pukul 12:23 WITA dengan produksi 2,4 MMscfd (Adj Choke 24/64”). Ramp up sumur sampai choke 42/64” pada tanggal 5 Desember 2025 pukul 09.10 WITA dengan produksi mencapai 10 MMscfd.
Berdasarkan rencana proyek, pada tanggal 6 Desember 2025 akan dibuka sumur SS-406 di platform yang sama sehingga pada tanggal 8 Desember 2025 produksi dari kedua sumur ditargetkan mencapai 20 MMscfd.
Proyek Sisi Nubi AOI mencakup pembangunan enam platform (anjungan) baru, tiga perpanjangan deck di fasilitas yang sudah ada, serta enam segmen pipa bawah laut sepanjang 22 kilometer dengan kedalaman laut sekitar 60-80 meter. Pembangunan ini menghubungkan anjungan baru dengan fasilitas yang sudah ada, serta 36 sumur development yang akan dilakukan pada 6 platform tersebut.
General Manager PHM, Setyo Sapto Edi menjelaskan bahwa keberhasilan onstream proyek ini menjadi wujud komitmen PHM untuk terus mendukung keberlanjutan produksi migas dari Wilayah Kerja (WK) Mahakam yang berperan penting dalam penyediaan energi bagi masa depan Indonesia.
Setyo pun mengungkapkan pencapaian ini merupakan hasil kerja sama seluruh pekerja PHM dan mitra kerja. “Kami berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Ditjen Migas, SKK Migas dan perusahan mitra kerja untuk menerapkan inovasi dan teknologi dalam pengelolaan kegiatan operasi dan bisnis hulu migas Perusahaan,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).
Setyo menegaskan komitmen Perusahaan dalam menerapkan inovasi dan teknologi dalam proyek ini sejalan dengan kebijakan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai induk usaha dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding upstream Pertamina.
”Kami meyakini bahwa penerapan inovasi dan tekonolgi sebagai langkah strategis Perusahaan dalam menahan laju penurunan produksi, meningkatkan recovery rate, mempertahankan tingkat produksi, dan menahan laju penurunan produksi alamiah lapangan-lapangan migas yang sudah mature di wilayah Kalimantan,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Setyo bahwa keberhasilan onstream sumur pengembangan di Proyek Sisi Nubi AOI Platform WPS4 ini, menjadi awal dari rangkaian produksi berikutnya, dimana saat ini proyek Sisi Nubi AOI dilanjutkan pada tahap pengeboran development dengan menggunakan dua Jack-Up Rig yang sedang beroperasi di dua platform yang berbeda.
“Saya optimis keberhasilan Proyek Sisi Nubi AOI dapat menjadi referensi bagi proyek-proyek hulu migas lainnya. Saya percaya bahwa kolaborasi yang kuat, integritas, dan semangat yang tinggi dapat memberikan hasil yang terbaik,” pungkas Setyo.
Dalam kunjungan dua hari sebelumnya ke PHM, Direktur Utama PHE, Awang Lazuardi menjelaskan bahwa PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina, akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
“Sebagian besar produksi minyak nasional berasal dari lapangan-lapangan mature yang kami kelola di berbagai wilayah Indonesia, seperti di WK Mahakam. Tantangan utamanya adalah bagaimana mempertahankan tingkat produksi di tengah kondisi reservoir yang menurun secara alami,” ungkapnya.
Awang juga mengungkapkan bahwa inovasi dan teknologi merupakan salah satu pilar dalam keberhasilan pengelolaan lapangan mature. Menurutnya, faktor manusia tetap menjadi kunci.
“Keberhasilan strategi dan pelaksanaan proyek investasi hulu migas sangat bergantung pada kompetensi personel di lapangan. Kami terus mengembangkan kapabilitas pekerja, baik senior maupun generasi baru, agar adaptif, inovatif, dan mampu merespon tantangan industri,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PHI, Sunaryanto mengatakan bahwa PHI dan anak-anak perusahaannya berkomitmen untuk menerapkan praktik-praktik engineering terbaik di industri hulu migas nasional dan global dalam membangun dan mengembangkan fasilitas operasi dan produksi migas Perusahaan.
“Proyek Sisi Nubi AOI bukan hanya tentang pembangunan fasilitas offshore, namun juga tentang semangat untuk terus maju di tengah tantangan operasional dan bisnis yang semakin tinggi. Dengan kapasitas desain rata-rata 20-25 MMSCFD per platform, proyek Sisi Nubi AOI dapat meningkatkan produksi gas dan kondensat PHM yang akan berkontribusi kepada ketersediaan dan ketahanan energi nasional,” ujar Sunaryanto. RH


