Jakarta, OG Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan bahwa ada tambahan produksi kondensat sekitar 2.000 bopd (barel per hari) dari Donggi Senoro LNG (DSLNG) dengan ditandatanganinya perjanjian antara SKK Migas, KKKS WK Senoro-Toili (Medco), KKKS WK Pertamina EP, PT DSLNG, dan konsumen kondensat Konsorsium Titis Sampurna-Surya Mandala Sakti, pada Senin (1/12/2025).
"Dengan perjanjian tersebut, maka lifting kondensat DSLNG akan dicatatkan seluruhnya sebagai tambahan lifting minyak bumi milik negara dari WK Senoro-Toili dan WK Pertamina EP, sehingga berkontribusi sebesar +/- 2000 - 2200 BBL (barel) per hari atau 68.200 BBL per bulan," ucap Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dalam keterangan yang diterima OG Indonesia, Senin (1/12/2025) malam.
Adapun penandatanganan perjanjian-perjanjian komersial tersebut memeliputi tiga dokumen perjanjian komersialisasi dan penjualan yaitu:
1. Third Amendment of The Gas Sales Agreement;
2. Condensate Return Agreement; dan
3. Condensate Sales Purchase Agreement.
Djoksis menerangkan perjanjian dilakukan dengan prinsip “no gain no loss” bagi para semua pihak, sebagai upaya menghormati hak-hak para pihak dalam perjanjian jual beli gas bumi dan perjanjian jual beli kondensat yang berlaku saat ini.
Ditambahkan Djoksis, perjanjian-perjanjian komersial yang ditandatangani tersebut mengatur secara detil mengenai:
- Kepemilikan atas kondensat yang dihasilkan, yang menjadi 100% milik Negara (dari hilir milik DSLNG menjadi hulu milik negara melalui KKKS;
- Ketentuan mengenai pemrosesan; serta
- Perubahan pihak dalam transaksi penjualan kondensat DSLNG.
Adapun lifting kondensat DSLNG disepati oleh semua pihak akan dicatat terhitung mulai lifting 1 Oktober 2025.
"Ini akan memberikan potensi tambahan lifting crude dan kondensat tahun 2025 sekitar 204.600 BBL yang tentunya akan berkontribusi dalam capaian target lifting tahun 2025," pungkas Djoksis. RH
Reviewed by Ridwan Harahap
on
Selasa, Desember 02, 2025
Rating:



