Jakarta, O&G Indonesia -- Daerah Indonesia bagian timur yang masih gelap gulita belum
dialiri listrik didorong untuk diterangi listrik yang dibangkitkan dari gas
yang sumbernya banyak terdapat di sana. “Dari rencana Pertamina, PGN dan usaha
yang lainnya, di daerah ini (Timur Indonesia) ada beberapa rencana pembangunan
beberapa floating storage,” jelas Direktur
Pembinaan Program Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi dalam
acara Business Forum “Percepatan Infrastruktur Gas untuk Listrik” yang diadakan
oleh KMI dan Majalah O&G Indonesia di Hotel Sultan, Rabu (13/5).
Menurut Agus rencana pembangunan floating storage atau receiving
terminal tersebut telah direncanakan sebelum bergulirnya program pembangunan
pembangkit listrik 35.000 MW. “Dalam pengembangan jaringan infrastruktur gas
bumi nasional, kita arahkan lebih ke daerah timur,” terang Agus.
Saat ini sudah ada beberapa sumber gas yang siap memasok gas via kapal-kapal
LNG ukuran medium dan small ke receiving terminal di
daerah Indonesia bagian timur. “Ada
dari Badak, Tangguh, lalu Donggi Senoro segera beroperasi, dan nanti dari
Masela yang akan memasok ke receiving
terminal yang kecil,” terangnya.
Agus menerangkan pengembangan receiving terminal di Indonesia bagian timur sangat cocok dengan
kondisi kebutuhan gas untuk listrik di sana yang lebih banyak digunakan pada
saat beban puncak. “Mereka membutuhkan gas tidak kontinu, hanya pada saat peak time, sehingga untuk
mengharmonisasi kebutuhan yang tidak kontinu tersebut maka perlu adanya storage untuk gas,” paparnya.
Dalam program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW,
direncanakan sekitar 30 persen pembangkit listrik yang dibangun akan
menggunakan gas yang kebanyakan berfungsi untuk membangkitkan listrik saat beban puncak.
Pemerintah pun menargetkan penambahan alokasi gas untuk proyek 35.000 MW ini. “Dengan adanya program 35 Giga Watt listrik, ada tambahan gas totalnya 1,2 MMSCFD,” ucapnya. “Tugas pemerintah bagaimana membagi ‘kue’ ini secara rata kepada semua penggunanya,” tegas Agus. RH
Pemerintah pun menargetkan penambahan alokasi gas untuk proyek 35.000 MW ini. “Dengan adanya program 35 Giga Watt listrik, ada tambahan gas totalnya 1,2 MMSCFD,” ucapnya. “Tugas pemerintah bagaimana membagi ‘kue’ ini secara rata kepada semua penggunanya,” tegas Agus. RH
Pemerintah Targetkan Pembangunan Receiving Terminal di Indonesia Timur
Reviewed by OG Indonesia
on
Rabu, Mei 13, 2015
Rating: