Kardaya Warnika mengatakan kebijakan ekspor gas perlu dikaji ulang. Foto: Ridwan Harahap |
"Kita harus sadar bahwa kita tidak kaya akan gas lho. Jadi kalau bisa upayakan gas itu dimanfaatkan di dalam negeri semaksimal mungkin," kata Kardaya di acara The 3rd Gas Forum dengan tema "Domestic Gas Consumers and Producers Forum" di Hotel Raffless, Jakarta, Kamis (26/11).
Karena itu ia mengusulkan kepada Pemerintah untuk membuat kebijakan baru terkait ekspor gas bumi ke luar negeri. "Dalam hal di dalam negeri kekurangan (gas), maka kontrak ekspor itu kalau bisa ditinjau," jelasnya.
Terkait persoalan kontrak ekspor gas yang bersifat jangka panjang, Kardaya mengatakan tidak masalah kalau dicoba untuk dirundingkan kembali dengan pihak pembeli gas di luar negeri.
"Saya pernah terlibat perundingan kontrak dengan China. Saya berusaha datang ke sana dan ceritakan bahwa kita mengalami keadaan begini-begini, kalau kontrak ini tidak di-review maka kita akan repot. Kalau kita repot, you juga repot," kisah Kardaya. "Itu memang tidak tercapai 100 persen keinginan kita, tapi minimal tercapai 75 persen, dan itu terjadi," sambungnya.
Kardaya menilai semuanya kembali kepada cara penyampaian pihak kita terhadap pihak pembeli gas di luar negeri. "Kalau penyampaiannya dengan etis, baik, dan bersahabat mereka juga akan mau," pungkasnya. RH
Indonesia Tidak Kaya Gas, Kebijakan Ekspor Gas Perlu Dikaji Ulang
Reviewed by OG Indonesia
on
Kamis, November 26, 2015
Rating: