Paulus Tjakrawan, Ketua Harian Aprobi (tengah) berbincang dengan KH. Achmad Muzakki Syah, Pengasuh Ponpes Al Qodiri, Jember (kanan). Foto-foto: Ridwan Harahap |
Jember, O&G
indonesia – Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) menekankan bahwa pihaknya
siap untuk memasok Fatty Acid Methyl
Esthers (FAME) atau biodiesel ke SPBU-SPBU milik Pertamina untuk campuran
bahan bakar bio solar sesuai mandatori biodiesel 20 persen.
Dikatakan oleh Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan untuk pasokan di Pulau Jawa sudah siap walaupun masih ada kendala kecil. Seperti di Kota Tegal di mana pasokan biodiesel dari produsen mengalami hambatan karena persoalan teknis dari produsennya. Akibatnya SPBU Pertamina di Tegal sampai harus menutup kata “bio” pada merek bio solar yang terpasang pada SPBU-nya, guna menghindari kesalahpahaman.
“Di Jawa sudah bagus, kecuali yang ini (Tegal), di luar Jawa
ada juga beberapa yang seperti ini. Harapan saya kemudian akan lebih siap
karena ini kan baru tahap awal,” kata
Paulus kepada O&G Indonesia saat
berkunjung ke Pondok Pesantren Al Qodiri, Jember, Minggu (31/01), dalam acara
Roadshow Mandatori B20 keliling Jawa-Bali.
Menurut Paulus pada tahap awal pengembangan biodiesel
sebesar 20 persen pada bio solar seperti saat ini merupakan hal yang normal
kalau ada sedikit kendala. Paulus mengatakan harus dilihat dahulu permasalahannya
disebabkan oleh apa dan Aprobi akan siap melakukan perbaikan agar perusahaan
produsen biodiesel yang bersangkutan bisa memenuhi kesanggupan permintaan
pasokan dari Pertamina. “Kalau memang dia tidak sanggup ya diganti saja dengan
yang lain,” ucapnya santai.
Paulus memaparkan kegagalan produsen biodiesel penuhi
pasokan disebabkan banyak hal. Mulai dari kekurangan stok secara tiba-tiba
sampai permasalahan teknis mesin yang rusak. “Banyak sebabnya, ada teknis, ada
ekonomi, tetapi itu menurut saya itu hal yang normal karena kita baru mulai B20
ini jadi ada saja hal yang harus kita atasi dan itu tantangan buat kita,”
bebernya.
Tim Roadshow Mandatori B20 melakukan sosialisasi di Terminal Tawang Alun, Jember |
Dari 20 perusahaan produsen biodiesel yang siap memasok
biodiesel ke SPBU Pertamina, diterangkan Paulus sebanyak 17 perusahaaan sudah
menjalankan kegiatannya memasok biodiesel. Di mana lima di antaranya merupakan
perusahaan produsen biodiesel skala besar. Dari kapasitas 6,8 juta kilo liter
(KL) yang bisa diproduksi perusahaan-perusahaan biodiesel di Indonesia, sekitar
5 juta KL diproduksi oleh lima perusahaan besar tersebut yaitu Wilmar, Musim Mas,
Permata Hijau, Ciliandra, dan Darmex.
Dalam kunjungan ke Jember, selain mengunjungi Pondok
Pesantren Al Qodiri, tim Roadshow Mandatori B20 juga singgah di Terminal Tawang
Alun dan SPBU Klatakan guna melakukan sosialisasi B20 kepada warga setempat. RH
Aprobi: Kalau Ada Produsen Biodiesel yang Tidak Sanggup, Diganti Saja
Reviewed by OG Indonesia
on
Minggu, Januari 31, 2016
Rating: