Pabrik Diesel Biohidrokarbon dengan Katalis Merah Putih akan Dibangun di Palembang

Bandung, OG Indonesia -- Menteri ESDM Arifin Tasrif menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Badan Litbang ESDM dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Pertamina, Pupuk Indonesia dan ITB terkait kerja sama penelitian bahan bakar nabati (BBM) di Bandung , Rabu  (4/3/2020).


Sinergi beberapa pihak ini meliputi beberapa ruang lingkup. Yaitu penguatan kerja sama para pihak melalui perencanaan dan evaluasi teknis untuk penelitian, pengembangan dan pemanfaatan teknologi BBN. Kedua, peningkatan kompetensi dan keahlian sumber daya manusia dan/atau lembaga, penyediaan tenaga ahli, dan tukar-menukar informasi dan ilmu pengetahuan dalam upaya penelitian, pengembangan dan pemanfaatan teknologi BBN. 

Ketiga, optimalisasi dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan BBN dalam pengembangan pabrik percontohan bahan bakar diesel biohidrokarbon dan bioavtur. Kegiatan yang akan dilakukan adalah penyusunan Basic Engineering Design Package (BEDP), Front End Engineering Design (FEED) termasuk Detail Engineering Design (DED), Procurement, Construction Commissioning dan uji operasi, serta uji produk. 

Keempat adalah pengoperasian dan pengelolaan pabrik percontohan bahan bakar diesel biohidrokarbon dan bioavtur. Ke lima, monitoring, evaluasi dan penyusunan kajian kelayakan teknis dan ekonomis pengembangan dan pemanfaatan teknologi bahan bakar nabati. Dan yang keenam adalah strategi komersialisasi teknologi. 

Sebagai bagian dari tahapan komersialisasi teknologi proses nasional, pabrik percontohan diesel biohidrokarbon dan bioavtur dengan menggunakan katalis merah putih, akan dibangun di area pabrik PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang, Sumatera Selatan. Pabrik ini dirancang untuk mengkonfirmasi parameter dan konfigurasi proses pada skala percontohan, serta uji produk yang terdiri dari uji properti, uji mesin statik, dan uji terbang  dengan bioavtur.

“Kapasitas pabrik yang diproduksi secara stand alone ini dirancang 1.000 liter diesel biohidrokarbon atau per bioavtur per hari, kemudian anggaran pembangunan dan pengoperasian pabrik selama satu tahun diperkirakan sekitar Rp 75 milyar," ujar Arifin. Bahan baku yang diolah berupa minyak nabati industrial (IVO, industrial vegetable oil) menjadi diesel biohidrokarbon. Pabrik ini juga dapat mengolah bahan baku berupa minyak laurat industrial (ILO, industrial lauric oil) menjadi bioavtur. 

Diesel biohidrokarbon adalah bahan bakar minyak yang diproduksi dari minyak nabati melalui proses hydrotreating untuk membuang kandungan oksigen sehingga diesel biohidrokarbon bersifat sangat serupa dengan minyak solar dari minyak bumi. Hal ini memberi peluang pemanfaatan Diesel biohidrokarbon yang jauh lebih besar didalam campuran dengan minyak solar dan lebih ramah lingkungan.

Status kegiatan saat ini pada tahap penyusunan Basic Engineering Design Package (BEDP)  dan konfigurasi teknologi sedang dilakukan oleh ITB, Pertamina dan Rekayasa Industri. Detail Engineering Design (DED) dan pembangunan pabrik akan ditangani oleh Rekayasa Industri. Pembangunan pabrik diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2021. Uji  operasi pabrik dan pengujian produk dilaksanakan selama satu tahun, yaitu  Juni 2021 sampai dengan Mei 2022. (R3/Migas Indonesia)







Pabrik Diesel Biohidrokarbon dengan Katalis Merah Putih akan Dibangun di Palembang Pabrik Diesel Biohidrokarbon dengan Katalis Merah Putih akan Dibangun di Palembang Reviewed by OG Indonesia on Kamis, Maret 05, 2020 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.