Mampukah Pertamina Menghapus BBM Jenis Premium?


Oleh: Yusri Usman, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI)

Menarik dikaji dan diuji terhadap pernyataan Dirut Pertamina Nicke Widyowati pada 15 Juni 2020 yang akan menghapus BBM jenis Premium Ron 88 dan Pertalite Ron 90 dari seluruh SPBU Pertamina, namun tak dijelaskan pasti kapan program itu mampu direalisasikan oleh Pertamina.

Adapun tujuannya selain mengurangi variasi BBM yang terlalu banyak seperti dikatakan Menteri BUMN Erick Tohir paska RUPS Pertamina 12 Juni 2020, memang benar faktanya variasi BBM Pertamina terbanyak di dunia, tentu berdampak pada tingkat efisiensi proses bisnis di Pertamina.

Selain itu, tujuan utamanya adalah untuk menjaga kualitas lingkungan dan tingkat kesehatan masyarakat akibat polusi emisi gas buang kendaraan bermotor yang cukup tinggi, dengan langkah memproduksi BBM nasional yang bisa memenuhi standar Euro 4 sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nmr 20 tahun 2017.

Pertamina sendiri sejak Juli 2015 telah mengeluarkan produk BBM Pertalite dan disusul Dexlite pada April 2016. Tujuannya saat itu selain untuk mengurangi beban pemerintah terhadap semakin besar subsidi Premium dan Solar pada APBN 2014, sehingga rakyat diberikan pilihan baru untuk mendapatkan BBM yang lebih berkualitas.

Bahkan sejak tahun 2017, hampir semua wilayah Jawa Madura dan Bali ( JAMALI) sudah tidak diedarkan lagi BBM Premium, semua konsumen pindah Premium migrasi menggunakan Pertalite.

Namun pada awal tahun 2018 akibat harga minyak dunia melambung, maka harga Pertalite ikut terkerek ke atas, tentu sangat membebani daya beli konsumen yang sudah bermigrasi dari Premium ke Pertalite.

Akibatnya saat itu, untuk menghindari potensi gejolak sosial yang bisa berujung krisis politik, Pemerintah pada 30 Mei 2018 telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 merupakan revisi dari Perpres 191 Tahun 2014, yaitu kembali menugaskan Pertamina harus menyediakan kembali Premium di semua SPBU Pertamina di JAMALI.

Nah, kalau kemudian di saat sekarang wabah COVID-19 telah mengakibatkan daya beli rakyat sangat lemah, maka muncul pertanyaan, apakah berani Pertamina menghapus BBM jenis Premium dan Pertalite sekaligus beralih ke Pertamax 92? Tentu beresiko besar.

Kalaupun Pertamina berani menghapus, tentu hanya Premium yang dihapus dengan mempertimbangkan segala konsekuensinya, bahkan program itu bisa membuka peluang bisnis besar bagi pesaing Pertamina, yaitu Vivo yang menjual BBM Ron 90, padahal mereka sulit memproduksi BBM Ron 90 dan Ron 91.

Oleh sebab itu, sebagai langkah bisnis kalau benar Premium dihapus, maka sebaiknya Pertamina memproduksi Pertalite Ron 90 ditingkatkan menjadi Pertalite Ron 91,  dan Pertamax Ron 92 ditingkatkan menjadi Pertamax Ron 93 dengan standar Euro 4.

Sehingga produk akhir BBM Pertamina pilihannya menjadi, apakah memproduksi Pertalite Ron 91 dan Pertamax Ron 93 serta Pertamax Turbo Ron 98, atau Pertamax Ron 92 dengan Pertamax Ron 95 dan Pertamax Turbo Ron 98.

Sebaiknya diketahui juga,  bahwa memproduksi BBM berkualitas dengan standar Euro 4 itu mempersyaratkan kandungan sulfurnya maksimal 50 ppm, kandungan  aromatic di bawah 40% dan kandungan benzene di bawah 5%. Maka  kemudian pertanyaannya adalah sejauh mana kemampuan 6 kilang Pertamina saat ini bisa menghasilkan besaran volume Pertalite Ron 91 dan Pertamax Ron 93  dan Pertamax Turbo Ron 98.

Karena untuk memenuhi standar Euro 4, tak bisa Pertamina hanya melakukan dengan cara blending di terminal BBM yang selama ini biasa dilakukan, semuanya harus melalui proses di kilang.

Mampukah Pertamina Menghapus BBM Jenis Premium? Mampukah Pertamina Menghapus BBM Jenis Premium? Reviewed by OG Indonesia on Kamis, Juni 18, 2020 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.