Lombok, OG Indonesia -- Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN), PT United Tractors Tbk (UT) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginisiasi kegiatan Simulasi Siaga Bencana Serentak yang telah melibatkan 6.620 sekolah di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang edukatif dan preventif dalam menghadapi bencana, namun juga mencetak rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dalam pelaksanaan simulasi siaga bencana serentak dengan kategori jumlah sekolah terbanyak dan peserta terbanyak.
Hadir dalam acara ini Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, serta Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal, Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial Kementerian PMK Lilik Kurniawan.
Simulasi ini digelar secara hybrid yang pusat acaranya dilaksanakan di Gedung Graha Bhakti Praja, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, serta diikuti secara daring melalui Zoom Meetings.
Dengan mengusung tema “Bangun Kesiapsiagaan Sejak Dini”, kegiatan ini bertujuan menanamkan budaya siaga bencana sejak usia sekolah sebagai bagian dari pembangunan masyarakat yang tangguh dan adaptif terhadap risiko bencana. Selain sekolah, kegiatan ini juga melibatkan instansi pemerintah, dunia usaha, rumah ibadah, pusat perbelanjaan, dan komunitas warga di berbagai daerah.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, menegaskan bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama yang tak bisa dilakukan oleh satu institusi saja.
“Kita harus meningkatkan kemampuan menghadapi bencana karena tidak ada satu institusi pun yang bisa bekerja sendiri. Kalau kita bersatu, bencana apa pun bisa kita hadapi, karena gempa dan tsunami memang tak bisa diprediksi, tapi kita harus selalu siap siaga,” ujarnya.
UT turut mendukung kampanye ini melalui berbagai kegiatan pendukung, seperti webinar edukatif, workshop, kick-off program simulasi, dan sosialisasi. Tak hanya itu, UT juga berpartisipasi dalam kegiatan HKB Run serta menyerahkan 2.025 bibit pohon untuk ditanam sebagai bentuk mitigasi berbasis vegetasi di kawasan rawan bencana.
Adapun tujuan utama dari Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025 adalah meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat melalui edukasi dan latihan evakuasi secara rutin, mengumpulkan praktik baik dari pengalaman penanggulangan bencana sebelumnya, serta memastikan inklusivitas dalam pelatihan kesiapsiagaan, termasuk bagi penyandang disabilitas.
“Kami percaya bahwa ketangguhan menghadapi bencana harus dibangun sejak dini. Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan ini, kami berharap dapat mendorong terbentuknya generasi yang sadar risiko, cepat tanggap, dan mampu melindungi dirinya serta orang lain dalam situasi darurat,” ujar Himawan Sutanto.
Peringatan HKBN sendiri digagas oleh BNPB dan diperingati setiap tanggal 26 April, bertepatan dengan ditetapkannya Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang menandai perubahan paradigma dari responsif ke preventif. Sejak pertama kali dicanangkan pada tahun 2017, HKBN terus dikembangkan sebagai kampanye nasional untuk membangun budaya sadar bencana di seluruh lapisan masyarakat.
Kolaborasi UT bersama dengan BNPB, ribuan sekolah, dan lintas sektor di seluruh Indonesia menjadi langkah strategis dalam membangun budaya sadar bencana yang partisipatif dan berkelanjutan. Dengan ini, UT percaya bahwa pendidikan kesiapsiagaan adalah investasi untuk masa depan yang lebih tangguh dalam menghadapi ancaman dan penanggulangan bencana. RH
