SKK Migas dan PHR Persiapkan Penerapan C-EOR untuk Skala Lapangan di Balam South


Jakarta, OG Indonesia --
Guna terus menggenjot produksi dan lifting minyak nasional, kegiatan Chemical EOR (C-EOR) tengah disiapkan untuk penerapan skala lapangan
 pada Lapangan Balam South ("BSO") yang berada di Wilayah Kerja (WK) Rokan di Provinsi Riau.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan, pada tahun lalu hasil uji sumur pertama yang dilakukan untuk pengembangan C-EOR pada lapangan tersebut cukup menjanjikan, dengan peningkatan produksi mencapai 50–70 barel minyak per hari (bopd). 

"Melanjutkan keberhasilan tersebut, pada Senin, 2 Juni 2025, kami mulai injeksi tahap-1 untuk dua titik sumur injeksi berikutnya (start Put on Injection/"POI")," ucap Djoko Siswanto, Selasa (3/6/2025).

Diterangkan olehnya, pada tahun lalu, SKK Migas dan PHR telah memulai uji coba metode sederhana Simple Surfactan Flooding (SSF) dengan menggunakan surfaktan sabun cair yang diinjeksi ke dalam reservoir minyak melalui sumur injeksi. Harapannya, sabun/surfaktan tersebut bereaksi dengan minyak yang melekat pada batuan reservoir sehingga minyak tersebut terlepas dari batuan reservoir akibat reaksi kimia sabun dengan minyak tersebut.

"Kemudian minyak yang terlarut dalam sabun tersebut didorong ke arah sumur produksi dengan memompakan air/waterflooding dan selanjutnya diangkat ke permukaan memakai pompa angguk. Ketika sampai permukaan, surfaktan dan minyaknya dipisahkan, kemudian surfaktannya diinjeksikan kembali ke dalam reservoir, sirkulasi terus dan minyaknya diproduksikan," paparnya.

Djoko menjelaskan, surfaktan yang digunakan merupakan hasil inovasi dalam negeri dari Pertamina dengan melibatkan LEMIGAS dan instusi pendidikan ITB di mana terkait kriteria teknis dan verikasinya, target tambahan produksi dari tahap ini sekitar 40–50 barel per hari/sumur.

Dia membeberkan, program ini akan diperluas ke 26 titik sumur lain secara bertahap hingga tahun 2026, dengan potensi tambahan produksi minyak antara 550-1.000 bopd dari satu lapangan. "Kami membayangkan, jika diterapkan pada 10 lapangan sejenis bisa mendapatkan tambahan 10.000 bopd, dan jika ada 100 lapangan sejenis bisa mendapatkan 100.000 bopd," ujarnya.

Djoko menegaskan bahwa pendekatan sederhana C-EOR menggunakan SSF bisa memberikan hasil cepat dan menjanjikan serta ke depannya dapat diterapkan secara lebih luas pada lapangan-lapangan migas lain dengan target sampai dengan 100 lapangan minyak.

"Hal ini sekaligus membuktikan bahwa opini yang mengatakan bahwa EOR perlu waktu lama 5 sampai dengan 10 tahun sudah tidak valid lagi," ucapnya. "Semoga EOR dapat sukses berkontribusi untuk menaikkan produksi minyak Indonesia," pungkasnya. RH

SKK Migas dan PHR Persiapkan Penerapan C-EOR untuk Skala Lapangan di Balam South SKK Migas dan PHR Persiapkan Penerapan C-EOR untuk Skala Lapangan di Balam South Reviewed by Ridwan Harahap on Rabu, Juni 04, 2025 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.