SKK Migas Tegaskan Sektor Hulu Migas Miliki Tanggung Jawab Terkait Lingkungan

Luky Yusgiantoro, Sekretaris SKK Migas, saat memberikan kata sambutan pada acara Exhibition & Tribute to Prof. Emil Salim di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Jakarta, OG Indonesia --
 Ilmu lingkungan belakangan mulai banyak diminati oleh para pelaku kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, termasuk dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). 

"Sekarang ini banyak sekali teman-teman, rekan-rekan dari SKK Migas masuk ke SIL (Sekolah Ilmu Lingkungan). Berkaryanya di migas tetapi sekarang tertarik dengan ilmu lingkungan," ungkap Sekretaris SKK Migas Luky Yusgiantoro, saat memberikan kata sambutan pada acara Exhibition & Tribute to Prof. Emil Salim, yang menjadi puncak peringatan Dies Natalis ke-9 SIL UI di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Luky mengatakan isu lingkungan sekarang ini memang jadi pembahasan yang menarik dalam tataran global. Termasuk di Indonesia, di mana isu lingkungan menjadi pilar yang penting bagi ketahanan energi dan dalam langkah Indonesia mewujudkan Swasembada Energi seperti yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Saat ini lebih dari 40 persen energi yang dikonsumsi masih berasal dari minyak dan gas, dan kita masih mengimpor lebih dari 30 persen minyak mentah," terangnya. "Karena itu SKK Migas menargetkan produksi yang lumayan agresif yaitu 605 ribu barrel of oil per day, di mana konsumsi kita lebih dari 1 juta barrel of oil per day," lanjutnya.

Ditambahkan olehnya, demi keberlanjutan, sektor hulu migas memiliki tanggung jawab terkait lingkungan yang tidak dianggap enteng. Seperti di SKK Migas, Luky mengatakan telah dibentuk Tim Tata Kelola Pengurangan Emisi Karbon. "Ini tim yang sifatnya temporer di mana tujuan tim ini adalah mewujudkan low carbon initiative di lingkungan hulu migas," jelasnya.

Ada enam inisiatif untuk menekan emisi karbon di hulu migas. Pertama, pengurangan CO2 melalui program Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Kedua, manajemen energi mulai dari efisiensi bahan bakar hingga pengembangan energi baru dan terbarukan.

Ketiga, pengurangan emisi fugitif seperti optimalisasi instrumen gas. Keempat, mengupayakan zero flaring. Kelima, reforestasi sebagai solusi berbasis alam di mana telah 450.000 pohon telah ditanam oleh insan hulu migas sampai Februari 2025. 

Dan inisiatif keenam adalah terkait kebijakan dan regulasi. "Beberapa hal yang kita sesuaikan, termasuk juga Perpres dari CCS dan CCUS, itu kami terjemahkan dalam sebuah pedoman dan kami terus melakukan diskusi dengan pihak luar dan para ahli CCS/CCUS agar kebijakannya dapat berjalan," papar Luky.

Keenam inisiatif tersebut menurut Luky bukan hanya wujud adaptasi terhadap dinamika global tetapi juga strategi untuk menjaga keberlanjutan industri hulu migas. "Tentunya tanpa upaya dekarbonisasi, sektor migas akan kehilangan relevansi," tegasnya seraya mengingatkan bahwa proses transisi energi juga bisa kehilangan momentumnya. RH

SKK Migas Tegaskan Sektor Hulu Migas Miliki Tanggung Jawab Terkait Lingkungan SKK Migas Tegaskan Sektor Hulu Migas Miliki Tanggung Jawab Terkait Lingkungan Reviewed by Ridwan Harahap on Rabu, Juli 30, 2025 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.