Tak Ada Proyek Besar Onstream, Tahun 2026 Diproyeksikan Menantang bagi Hulu Migas


Jakarta, OG Indonesia --
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggelar Rapat Kerja Akhir Tahun 2025 sebagai forum evaluasi capaian kinerja sepanjang tahun dan penyusunan KPI serta program kerja tahun 2026. Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana menetapkan strategi yang lebih efektif untuk menghadapi tantangan industri hulu migas di tahun mendatang.

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto mengatakan rapat kerja fokus membahas peningkatan produksi dan lifting, serta menambah penerimaan negara dari sektor hulu migas. 

"Tahun 2026 menuntut kerja yang lebih fokus, cepat, dan presisi. Jika kita berani melakukan terobosan dan memusatkan energi pada program yang menjadi pengungkit utama, kita dapat mencapai lompatan produksi yang dibutuhkan untuk menjaga ketahanan energi nasional," ucapnya.

Hingga akhir November 2025, produksi minyak, kondensat, dan NGL year-to-date mencapai 606 ribu BOPD, dengan outlook akhir tahun 605,8 ribu BOPD. Capaian positif ini dipengaruhi akselerasi proyek utama seperti BUIC di Bojonegoro dan Forel oleh Medco di Kepulauan Riau, serta penyempurnaan tata kelola pelaporan produksi.

Tahun 2026 diproyeksikan akan menantang karena tidak ada proyek besar yang onstream. Oleh karena itu, program pengeboran ditetapkan sebagai kunci utama peningkatan produksi dengan tiga jenis pengeboran menjadi prioritas yaitu multi-stage fracturing, Pengeboran pada struktur baru dan pengeboran eksplorasi. Sedikitnya 300 sumur pengeboran ditargetkan berada pada tiga kategori tersebut.

Agar strategi 2026 berjalan efektif, Kepala SKK Migas memberikan lima arahan. Pertama, semua komponen fungsi pendukung harus fokus pada dua hal yaitu produksi dan keselamatan. "Tidak ada kompromi untuk keselamatan kerja," tegasnya. 

Kedua, harus dipercepat semua proses. "Cari cara baru, terobosan baru, dan hilangkan hambatan administratif yang tidak perlu," terangnya. Ketiga, mencari titik pengeboran yang dapat mempercepat kenaikan produksi, dengan target “triple 100” sumur. 

Keempat, fungsi-fungsi lain harus aktif mendukung, termasuk memastikan kesiapan rig dan infrastruktur pendukung lain agar tidak terjadi keterlambatan di lapangan. Dan yang kelima, agar seluruh prioritas ini dituangkan secara jelas dan terukur dalam WP&B tahun mendatang. RH

Tak Ada Proyek Besar Onstream, Tahun 2026 Diproyeksikan Menantang bagi Hulu Migas Tak Ada Proyek Besar Onstream, Tahun 2026 Diproyeksikan Menantang bagi Hulu Migas Reviewed by Ridwan Harahap on Selasa, Desember 16, 2025 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.