![]() |
Penandatangan MoU antara Swedia dan Indonesia terkait kerjasama pengembangan EBT di Indonesia. Foto: Hrp |
Hal tersebut ditandai dengan penandatangan MoU antara Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri Koordinasi Kebijakan dan Energi Swedia Ibrahim Baylan di kantor Kementerian ESDM pada hari ini, Jumat (17/02).
Dikatakan oleh Ibrahim Baylan, banyak kerjasama yang bisa dikembangkan terkait EBT di Indonesia. "Indonesia adalah salah satu negara dengan populasi terbanyak di dunia serta potensi yang bagus, dan itu sangat penting dalam kerjasama ini," kata Ibrahim.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, kerjasama dengan Swedia terkait EBT akan difokuskan ke energi hidro/air dan energi bayu/angin, di mana Swedia sudah berpengalaman dan punya teknologinya.
Namun Jonan belum merinci nilai investasi yang akan dibawa Swedia ke Indonesia, demikian pula dengan kemungkinan lokasi di Indonesia yang potensial untuk dikembangkan EBT-nya.
"Yang jelas mudah-mudahan tarif (listrik) dari pengembangan renewable energy untuk energi air dan angin (dari kerjasama ini) bisa lebih baik," tutur Jonan.
Menteri ESDM sendiri berharap kepada Swedia dapat membantu Pemerintah Indonesia untuk mengejar target dari Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang memasang porsi EBT sebesar 23% dalam bauran energi nasional tahun 2025. "Kita maunya sebanyak mungkin," ucap Jonan.
Disambung oleh Menteri Koordinasi Kebijakan dan Energi Swedia, teknologi di bidang EBT saat ini semakin canggih dan murah sehingga pengembangan usaha EBT menjadi semakin menarik.
"Kerjasama ini tak hanya antara kedua pemerintahan. Tapi saya juga membawa perusahaan-perusahaan Swedia yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia," ucap Ibrahim. RH
Kembangkan Energi Air dan Angin, Indonesia-Swedia Teken MoU
Reviewed by OG Indonesia
on
Jumat, Februari 17, 2017
Rating:
