Produksi Minyak Terus Turun, Canda Dirjen Migas: SKK Migas Sewa Ruko Saja

Foto: Hrp
Jakarta, OG Indonesia -- Diperkirakan sampai tahun 2025 mendatang produksi minyak Indonesia hanya akan berkisar di angka 357 ribu barel per hari (bph). Sementara produksi gas Indonesia sebesar 6.762 MMSCFD. Sedangkan pada tahun 2016 lalu, produksi minyak Indonesia masih berada pada angka 820 ribu bph. Lalu untuk produksi gasnya masih di kisaran 7.301 MMSCFD.

"Berdasarkan data dari SKK Migas, tahun 2025 ini (produksi minyak) tinggal 300 ribu barel (per hari). Jadi SKK Migas sudah enggak diperlukan lagi, mungkin cukup sewa ruko saja, enggak perlu sewa lantai di (Wisma) Mulia," seloroh Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja dalam acara FGD IPA di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (29/03).

Karena itu tantangan di industri hulu migas Indonesia menurut Wirat adalah untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi serta investasi di sektor hulu migas. "Eksplorasi harus berjalan kencang, dan industri hulu migas juga berjalan kencang, kalau enggak akan turun secara alami," ucapnya.

Ia pun mengibaratkan industri hulu migas tanah air seperti gadis cantik, hanya saja belum banyak yang berminat untuk melamarnya. "Jadi tugas kita untuk membuat industri hulu migas lebih atraktif," tegasnya. 

Dilanjutkan olehnya, "gadis-gadis cantik" hulu migas Indonesia saat ini sebenarnya masih banyak terutama di kawasan timur Indonesia. "Yang mature yang sudah kita eksplorasi semuanya ada di sisi barat (91 persen), yang di timur baru 9 persen. Jadi gadis-gadis cantiknya di bidang migas masih banyak di sini (timur Indonesia) yang belum tereksplorasi," jelasnya.

Ditambahkan olehnya, dari sekitar 100-an cekungan yang memiliki cadangan hidrokarbon di Indonesia, bari sekitar 30 cekungan yang sudah dieksplorasi. "Jadi masih ada 70 persen lagi, ini tantangan yang luar biasa. Cuma masalahnya lokasinya di frontier, sehingga risiko dan biayanya tinggi," beber Wirat.

Karena itu menurut Wirat, salah satu cara untuk menarik investasi hulu migas maka Indonesia harus berani menawarkan return yang tinggi bagi perusahaan migas yang beroperasi di dalam negeri. "Negara-negara pesaing itu kasih return yang cukup tinggi. Memang ada yang lebih jelek dari kita tapi jelas kita kurang atraktif," tuturnya.

Karena itu Pemerintah pun melakukan beberapa upaya agar industri hulu migas Indonesia lebih atraktif. "Dua hal yang ingin saya sampaikan adalah terkait perijinan, di migas tadinya ada 104 (ijin) sudah turun jadi 42 dan Insya Allah nanti ijin dari Ditjen Migas cukup 6 ijin saja. Lalu kedua terkait gross split, ini masih banyak pro dan kontranya," tutup Wirat. RH
Produksi Minyak Terus Turun, Canda Dirjen Migas: SKK Migas Sewa Ruko Saja Produksi Minyak Terus Turun, Canda Dirjen Migas: SKK Migas Sewa Ruko Saja Reviewed by OG Indonesia on Kamis, Maret 30, 2017 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.